Jumat, 04 November 2016

TUJUAN DAN HIKMAH PENCIFTAAN MANUSIA DAN JIN

A.    TUJUAN DAN HIKMAH PENCIPTAAN MANUSIA dan JIN
Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan alam semesta tidaklah dengan sia-sia atau tanpa hikmah di balik penciptaan tersebut. Aka tetapi Allah memiliki maksud dan tujuan yang mulia. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلاً
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya keduanya tanpa hikmah” (QS. Shaad : 27)
Adapun hikmah dari penciptaan jin dan manusia di alam semesta ini adalah agar mereka beribadah kepada Allah dan tidak mensekutukan-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku”. ( (QS. Al Dzariyat : 56)
Inilah tujuan yang agung dari penciptaan jin dan manusia, yaitu agar mereka hanya beribadah kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa tidaklah Allah menciptakan mereka karena Allah butuh kepada mereka, akan tetapi justru merekalah yang membutuhkan Allah. Dan ayat ini menunjukkan pula tentang wajibnya manusia dan jin untuk mentauhidkan Allah dan barang siapa mengingkarinya maka ia termasuk orang yang kafir, yang tidak ada balasan baginya kecuali neraka.   
B.   MAKNA IBADAH
Arti Ibadah ( العِبَادَةُ ) secara bahasa adalah tunduk dan menghinakan diri serta khusyu’. Di dalam kamus Al Mu’jam Al Wasith ibadah artinya ”tunduk kepada Tuhan yang menciptakan”. Imam Al Qurthuby berkata ”Asal ibadah ialah  tunduk dan menghinakan diri”.
Secara istilah arti ibadah adalah sebagaimana  perkataan Ibnu Katsir : “Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang”. Kemudian Ibnu Taimiyah berkata : “Ibadah ialah sesuatu yang mencakup semua perkara yang dicintai dan diridhoi Allah berupa perkataan atau perbuatan yang nampak atau pun tidak nampak”.
C.   HUKUM IBADAH
Hukum asal dari ibadah adalah haram kecuali ada dalil. Maksudnya adalah semua bentuk ibadah adalah haram untuk dikerjakan kecuali kalau ada dalil dari Al-Qur’an Al-Karim atau Hadits Shohih yang mewajibkannya atau mensunahkannya. Seperti sholat, puasa, zakat, haji adalah haram dikerjakan pada asalnya, namun dikarenakan ada dalil yang mewajibkannya maka hukumnya menjadi wajib untuk dikerjakan.
Dalil tentang wajibnya sholat dan zakat adalah firman Allah Ta’ala:
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ
“Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat” ( QS. Al Baqoroh : 83 )
Dalil tentang kewajiban puasa adalah firman Allah Ta’ala:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” ( QS. Al Baqoroh : 183 )
Dalil tentang kewajiban haji adalah firman Allah Ta’ala :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”. ( QS. Ali ‘Imran : 97 )
Kemudian sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ
“Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu : persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah I semata dan persaksian bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul –Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa romadhon dan pergi haji”. [ HR. Bukhari dan Muslim]
D.   SYARAT UTAMA DITERIMANYA IBADAH
Peribadatan seorang hamba yang muslim akan diterima dan diberi pahala oleh Allah I apabila telah memenuhi dua syarat utama berikut ini, yaitu :
1.    IKHLAS  ( اَلإِخْلاَصُ )
Ikhlas merupakan salah satu makna dari syahadat (  أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ) ‘bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah I’ yaitu agar menjadikan ibadah itu murni hanya ditujukan kepada Allah semata. Allah I berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”. [QS. Al Bayyinah : 5]
فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
“Maka beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan (mu) untuk-Nya.” [QS. Az Zumar : 2]
Kemudian Rasulullah r bersabda :
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal perbuatan kecuali yang murni dan hanya mengharap ridho Allah”. [HR. Abu Dawud dan Nasa’i]
Lawan daripada ikhlas adalah syirik (menjadikan bagi Allah tandingan/sekutu di dalam beribadah, atau beribadah kepada Allah tetapi juga kepada selain-Nya). Contohnya : riya’ (memperlihatkan amalan pada orang lain), sum’ah (memperdengarkan suatu amalan pada orang lain), ataupun ujub (berbangga diri dengan amalannya). Kesemuanya itu adalah syirik yang harus dijauhi oleh seorang hamba agar ibadahnya itu diterima oleh Allah I . Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syrik kecil”, para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil ? Rasulullah menjawab : “Riya’”. [HR. Ahmad]
Kemudian firman Allah tentang larangan syirik ialah,
فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui”. [QS. Al-Baqoroh :22]
Orang yang rajin beribadah kepada Allah I namun dalam waktu yang bersamaan ia belum bertaubat dari perbuatan syirik dengan berbagai bentuknya, maka semua amal ibadah yang telah dikerjakannya menjadi terhapus dan ia menjadi orang yang merugi di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. [QS. Al-An’aam: 88]
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”. [QS. Az-Zumar: 65]
2. AL-ITTIBA’ ( اَلْاِتِّبَاعُ )
Al-Ittiba’ (Mengikuti Tuntunan Nabi Muhammad r) merupakan salah satu dari makna syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah (أَنَّمُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ), yaitu agar di dalam beribadah harus sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad r . Setiap ibadah yang diadakan secara baru yang tidak pernah diajarkan atau dilakukan oleh Nabi Muhammad maka ibadah itu tertolak, walaupun pelakunya tadi seorang muslim yang mukhlis (niatnya ikhlas karena Allah dalam beribadah). Karena sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kita semua untuk senantiasa mengikuti tuntunan Nabi Muhammad  dalam segala hal, dengan firman-Nya :
وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”.[QS. Al Hasyr : 7]
            Dan Allah Ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”. [QS. Al-Ahzaab: 21]
Dan Rasulullah r  juga telah memperingatkan agar meninggalkan segala perkara ibadah yang tidak ada contoh atau tuntunannya dari beliau, sebagaimana sabda beliau:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amal itu tertolak”. [HR. Muslim]
Itulah tadi dua syarat yang menjadikan ibadah seseorang diterima dan diberi pahala oleh Allah, sebagaimana firman-Nya :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. [QS. Al Kahfi : 110]
Berkata Ibnu Katsir di dalam menafsirkan ayat ini : “Inilah 2 landasan amal yang diterima (dan diberi pahala oleh Allah), yaitu harus ikhlas karena Allah dan benar / sesuai dengan syari’at Rasulullah .
Jadi kedua syarat ini haruslah ada pada setiap amal ibadah yang kita kerjakan dan tidak boleh terpisahkan antara yang satu dan yang lainnya. Mengenai hal ini berkata Al Fudhoil bin ‘Iyadh :
“Sesungguhnya andaikata suatu amalan itu dilakukan dengan ikhlas namun tidak benar (tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad ), maka amalan itu tidak diterima. Dan andaikata amalan itu dilakukan dengan benar (sesuai dengan tuntunan Nabi ) tapi tidak ikhlas, juga tidak diterima, hingga ia melakukannya dengan ikhlas dan benar. Ikhlas semata karena Allah, dan benar apabila sesuai dengan tuntunan Nabi ”.
Maka barang siapa mengerjakan suatu amal dengan didasari ikhlas karena Allah semata dan cocok dengan tuntunan Rasulullah niscaya amal itu akan diterima dan diberi pahala oleh Allah. Akan tetapi kalau hilang salah satu dari dua syarat tersebut, maka amal ibadah itu akan tertolak dan tidak diterima oleh Allah I. Hal inilah yang sering luput dari perhatian orang banyak karena hanya memperhatikan satu sisi saja dan tidak  memperdulikan yang lainnya. Oleh karena itu sering kita dengar mereka mengucapkan : “yang penting niatnya, kalau niatnya baik maka amalnya akan baik”.
Perlu diketahui bahwa sikap ittiba’ (berupaya mengikuti tuntunan Nabi Muhammad r) tidak akan tercapai / terwujud kecuali apabila amal ibadah yang dikerjakan sesuai dengan syari’at dalam 6 (enam) perkara, yaitu :
1.    SEBAB ( اَلسَّبَبُ )
Jika seseorang melakukan suatu ibadah kepada Allah dengan sebab yang tidak di syari’atkan, maka ibadah tersebut adalah bid’ah dan tertolak. Contohnya: ada orang melakukan sholat Tahajjud khusus pada malam 27 Rajab dengan dalih bahwa malam itu adalah malam Isro Mi’rajnya Nabi Muhammad r. Sholat Tahajjud adalah ibadah yang dianjurkan, tetapi karena dikaitkan dengan sebab tersebut yang tidak ada syari’atnya, maka ia menjadi bid’ah.
2.    JENIS ( اَلْجِنْسُ )
Ibadah harus sesuai dengan syari’at dalam jenisnya. Contohnya: bila seseorang menyembelih kuda atau ayam pada hari Iedul Adha untuk korban, maka hal ini tidak sah karena jenis yang boleh dijadikan untuk korban adalah unta, sapi dan kambing.
3.    BILANGAN ( اَلْعَدَدُ )
Kalau ada orang yang menambahkan rokaat sholat yang menurutnya hal itu diperintahkan, maka sholatnya itu adalah bid’ah dan tidak diterima oleh Allah. Jadi apabila ada orang yang sholat Dhuhur 5 rokaat atau sholat Shubuh 3 rokaat dengan sengaja maka sholatnya tidak diterima oleh Allah karena tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad.
4.    TATA CARA ( اَلْكَيْفِيَّةُ )
Seandainya ada orang berwudhu dengan membasuh kaki terlebih dulu baru kemudian muka, maka wudhunya tidak sah karena tidak sesuai dengan tata cara yang telah disyari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur’an Al-Karim dan Al-Hadits Asy-Syarif.
5.    WAKTU ( اَلزَّمَانُ )
Apabila ada orang yang menyembelih korban sebelum sholat hari raya Idul Adha atau mengeluarkan zakat Fitri sesudah sholat hari raya Idul Fitri, atau melaksanakan shalat fardhu sebelum masuk atau sesudah keluar waktunya, maka penyembelihan hewan korban dan zakat Fitrinya serta shalatnya tidak sah karena tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh syari’at Islam, yaitu menyembelih hewan korban dimulai sesudah shalat hari raya Idul Adha hingga sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Dzul Hijjah (hari Tasyriq ketiga), dan mengeluarkan zakat Fitri sebelum dilaksanakannya sholat Idul Fitri.
6.    TEMPAT ( اَلْمَكَانُ )
Apabila ada orang yang menunaikan ibadah haji di tempat selain Baitulah Masjidil Haram di Mekah, atau melakukan i’tikaf di tempat selain masjid (seperti di pekuburan, gua, dll), maka tidak sah haji dan i’tikafnya. Sebab tempat untuk melaksanakan ibadah haji adalah di Masjidil Haram saja, dan ibadah i’tikaf tempatnya hanya di dalam masjid.
Sehingga dengan memperhatikan enam perkara tersebut, maka kita dapat mencocokkan / mengoreksi apakah amal ibadah yang kita lakukan sudah sesuai dengan syariat Allah dan Rasul-Nya atau tidak?.
Demikian pembahasan singkat tentang syarat-syarat utama diterimanya amal ibadah. Semoga bermanfaat bagi kita semua di dunia dan akhirat. Amiin…

Minggu, 04 September 2016

Makna laailaaha illallaah

Secara ringkas yang dimaksud kalimat laa ilaaha illallah mencakup beberapa pengertian, yaitu:
1. Hanya Allah yang berhak diibadahi
2. Hukum yang mutlak bersumber dariNya
3. Tidak ada penguasa mutlak kecuali Allah, dialah Robb semesta alam,
Penguasa dan pengatur jagad raya ini.
4. Tidak ada pencipta di dunia ini kecuali dia
5. Tidak ada yang bisa memberi rezeki selain Allah
6. Tidak ada illah yang yang dapat menghidupkan dan mematikan kecuali
dia
7 Tidak ada yang dapat mendatangkan manfaat dan mudhorot selain dia
Yang maha kuasa
8. Tidak ada daya dan kekuatan selain kekuasaan Allah
9. Tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah
10. Tidak ada yang dapat mengabulkan do’a kecuali Allah
11. Tidak ada agama selain islam yang diakui Allah
12. Hanya Allah saja yang patut disembah
13. Allah sebagai pusat kerinduan

Senin, 15 Februari 2016

Biodata 25 Nabi/Rasul

BIODATA LENGKAP 25 NABI DAN RASUL1. ADAM AS.Nama: Adam As.Usia: 930 tahun.Periode sejarah: 5872-4942 SM.Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.2. IDRIS AS.Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.Usia: 345 tahun di bumi.Periode sejarah: 4533-4188 SM.Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir(Memphis).Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.3. NUH AS.Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.Usia: 950 tahun.Periode sejarah: 3993-3043 SM.Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).Tempat wafat: Mekkah.Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.4. HUD AS.Nama: Hud bin Abdullah.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As.Usia: 130 tahun.Periode sejarah: 2450-2320 SM.Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.5. SHALIH AS.Nama: Shalih bin Ubaid.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.Usia: 70 tahun.Periode sejarah: 2150-2080 SM.Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).Tempat wafat: Mekkah.Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.6. IBRAHIM AS.Nama: Ibrahim bin Tarakh.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As.Usia: 175 tahun.Periode sejarah: 1997-1822 SM.Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.7. LUTH AS.Nama: Luth bin Haran.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.Usia: 80 tahun.Periode sejarah: 1950-1870 SM.Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).Sebutan kaumnya: Kaum Luth.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.8. ISMAIL AS.Nama: Ismail bin Ibrahim.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As.Usia: 137 tahun.Periode sejarah: 1911-1774 SM.Tempat diutus: Mekah.Jumlah keturunannya: 12 anak.Tempat wafat: Mekkah.Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.9. ISHAQ AS.Nama: Ishaq bin Ibrahim.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As.Usia: 180 tahun.Periode sejarah: 1897-1717 SM.Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an(Kana’an).Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.10. YA’QUB AS.Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As.Usia: 147 tahun.Periode sejarah: 1837-1690 SM.Tempat diutus: Syam (Syria).Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.11. YUSUF AS.Nama: Yusuf bin Ya’qub.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As.Usia: 110 tahun.Periode sejarah: 1745-1635 SM.Tempat diutus: Mesir.Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.Tempat wafat: Nablus.Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.12. AYYUB AS.Nama: Ayyub bin Amush.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As.Usia: 120 tahun.Periode sejarah: 1540-1420 SM.Tempat diutus: Dataran Hauran.Jumlah keturunannya: 26 anak.Tempat wafat: Dataran Hauran.Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.13. SYU’AIB AS.Nama: Syu’aib bin Mikail.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As.Usia: 110 tahun.Periode sejarah: 1600-1490 SM.Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.Tempat wafat: Yordania.Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.14. MUSA AS.Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As.Usia: 120 tahun.Periode sejarah: 1527-1407 SM.Tempat diutus: Sinai di Mesir.Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.15. HARUN AS.Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As.Usia: 123 tahun.Periode sejarah: 1531-1408 SM.Tempat diutus: Sinai di Mesir.Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.16. DZULKIFLI AS.Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As.Usia: 75 tahun.Periode sejarah: 1500-1425 SM.Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.Tempat wafat: Damaskus.Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.Al-Quran Menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.17. DAUD AS.Nama: Daud bin Isya.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As.Usia: 100 tahun.Periode sejarah: 1063-963 SM.Tempat diutus: Palestina (dan Israel).Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).Sebutan kaumnya: Bani Israel.Al-Quran menyebutkanya namanya sebanyak: 18 kali.18. SULAIMAN AS.Nama: Sulaiman bin Daud.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As.Usia: 66 tahun.Periode sejarah: 989-923 SM.Tempat diutus: Palestina (dan Israel).Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).Sebutan kaumnya: Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.19. ILYAS AS.Nama: Ilyas bin Yasin.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ IlyasAs.Usia: 60 tahun di bumi.Periode sejarah: 910-850 SM.Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.20. ILYASA’ AS.Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As.Usia: 90 tahun.Periode sejarah: 885-795 SM.Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.Tempat wafat: Palestina.Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.21. YUNUS AS.Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As.Usia: 70 tahun.Periode sejarah: 820-750 SM.Tempat diutus: Ninawa, Irak.Tempat wafat: Ninawa, Irak.Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.22. ZAKARIYA AS.Nama: Zakariya bin Dan.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As.Usia: 122 tahun.Periode sejarah: 91 SM-31 M.Tempat diutus: Palestina.Jumlah keturunannya: 1 anak.Tempat wafat: Halab (Aleppo).Sebutan kaumnya: Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.23. YAHYA AS.Nama: Yahya bin Zakariya.Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As.Usia: 32 tahun.Periode sejarah: 1 SM-31 M.Tempat diutus: Palestina.Tempat wafat: Damaskus.Sebutan kaumnya: Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.24. ISA AS.Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunusdan Isa As.).Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.Usia: 33 tahun di bumi.Periode sejarah: 1 SM-32 M.Tempat diutus: Palestina.Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.Sebutan kaumnya: Bani Israel.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.25. MUHAMMAD SAW.Nama: Muhammad bin Abdullah.Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.Usia: 62 tahun.Periode sejarah: 570-632 M.Tempat diutus: Mekkah.Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.Tempat wafat: Madinah.Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya).
Wallahu'a'lam bisshawab.

Jumat, 12 Februari 2016

Proposal Pembangunan Majlis Ta'lim Al-Manshuuriyyah






PROPOSAL
PEMBANGUNAN MAJLIS TA’LIM AL-MANSHUURIYYAH
TAHUN 2016





YAYASAN AL-HAQ SUKABUMI
Kampung Kalapanunggal RT. 17 RW. 03 Desa Kadununggal Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat 43168




YAYASAN AL-HAQ SUKABUMI (YASQI)
PANITIA PEMBANGUNAN MAJLIS TA’LIM
AL-MANSHUURIYYAH
Sekretariat : Kp. Kalapanunggal RT/RW. 17/03 Desa Kadununggal
Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat 43168

 






Nomor         : 010/YASQI/AL-M/II/2016
Lampiran     : 1 (satu) jilid
Perihal         : PERMOHONAN DANA PEMBANGUNAN MAJLIS TA’LIM

Kepada :      Para Donatur yang membaca Proposal ini
di- tempat
وَبَرَكـَـاتُهُ اللهِ وَرَحمَةُ عَلَيكُمْ السَّلامُ
Sehubungan Dengan akan diadakannya Pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah dilingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi yang berlokasi di Kampung Kalapanunggal RT. 17 RW. 03 Desa Kadununggal Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi dan Pembangunan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp. 741,665,000,- (Tujuh ratus empat puluh satu juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah).
Oleh karena permasalahan tersebut di atas, maka kami mohon kepada Bapak/ibu untuk dapat kiranya membantu dana Pembangunan tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan, kami sertakan hal-hal sebagai berikut:
1.   Proposal Permohonan
2.   Data Pendukung lain yang diperlukan
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan mendahului bantuan Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
وَبَرَكـَـاتُهُ اللهِ وَرَحمَةُ عَلَيكُمْ السَّلامُ وَ
Kalapanunggal, 10 Februari 2016
Panitia Pembangunan Majlis Ta’lim Al- Manshuuriyyah

Ketua Panitia


KH. Cecep Saepudin, A.Ma
Mengetahui,

Sekretaris


Solihin Kamal, S.Pd.I

Kepala Desa Kadununggal



Deden Gunawan


DAFTAR ISI
1.   Pendahuluan
2.   Profil Yayasan Al-Haq Sukabumi
3.   Latar Belakang Pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah
4.   Maksud dan Tujuan
5.   Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah
6.   Anggaran dan Sumber Dana
7.   Struktur Kepanitiaan
8.   Sekretariat Panitia dan Donasi
9.   Penutup
10.        Lampiran-lampiran
ü  Rincian Anggaran Biaya
ü  Scan Surat Keterangan Status Lahan
ü  Gambar Lokasi Bangunan Majlis
ü  Desain Bangunan Majlis dan Gambar Denah Pondasi
ü  Data Pendukung dari Yayasan.











1.   Pendahuluan
Puji dan syukur hanya layak kita tunjukkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Rosul Muhammad SAW, keluarganya, Sahabatnya dan para umatnya yang selalu beriman kepada Allah dan Rosul-Nya.
Ucapan syukur, Alhamdulillah, atas izin-Nya sehingga terbentuklah panitia pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi Kampung Kalapanunggal RT. 17 RW. 03 Desa Kadununggal Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat yang telah sekian lama dinantikan oleh segenap warga belajar dan mayarakat Kampung Kalapanunggal.
Pada proposal ini, kami paparkan rencana pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah dengan harapan semoga bapak/ibu donatur dan masyarakat memahami rencana panitia untuk membangun majlis di lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi. Selain itu, besar harapan pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar dengan dukungan segenap elemen masyarakat, tokoh dan pemerintah. Amin.

2.   Profil Yayasan Al-Haq Sukabumi
a.   Gambaran Profil Yayasan Al-Haq Sukabumi
Nama Yayasan            : Yayasan Al-Haq Sukabumi
Alamat                       : Kp. Kalapanunggal RT. 17 RW. 03
Desa                         : Kadununggal
Kecamatan                 : Kalapanunggal
Kabupaten                  : Sukabumi
Provinsi                      : Jawa Barat
Nama Ketua/Pimpinan  : KH. Cecep Saepudin, A.Ma
Pelindung                   : Camat Kalapanunggal
Penanggung Jawab      : Kepala Desa Kalapanunggal
b.   Sarana Prasarana
1
Status Lahan/Bangunan
Luas Tanah
1500M2
Wakaf dan milik
Luas bangunan
600 M2
2
Ruang Utama
 Ü Ruang Majlis WB
1 Ruang
 Ü Ruang asrama
20 Ruang
 Ü Ruang Gudang
2 Ruang
 Ü Kamar WC
3 Ruang
 Ü Ruang Whudu
2 Ruang
 Ü Ruang Usaha/Produksi
1 Ruang
 Ü Ruang perpustakaan
1 Ruang
 Ü Bacaan
1 Ruang
3
Sarana/Fasilitas Pembelajaran dan Pelatihan
 Ü Kursi
2 Set
 Ü Meja
2 Set
 Ü Papan Tulis
2 Set
 Ü Lemari/Rak Buku
2 Set

  1. Lembaga Mitra
1.   Masyarakat
2.   Pemerintahan Desa
3.   Pemerintahan Kecamatan
4.   Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalapanunggal
5.   Donatur dll.

3.   Latar Belakang Pembagunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah
Meskipun sudah berjalan kurang lebih 31 tahun, Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi belum memiliki majlis yang cukup untuk melakukan berbagai aktivitas baik oleh warga belajar maupun oleh masyarakat sekitar. Padahal para warga belajar dan masyarakat sangat membutuhkan sarana majlis yang cukup dan nyaman.
Disatu sisi, pihak yayasan sudah menyediakan lahan yaitu berupa sebidang tanah untuk dipakai membangun majlis. Sehubungan dengan besarnya dana pembangunan maka warga Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi akan mengadakan gotong-royong membangun majlis dengan mengajak masyarakat luas dan pemerintah untuk mensukseskan adanya majlis yang nyaman di Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi.
Dengan melihat kepada tuntutan agama, Rosulullah SAW mengingatkan kepada umatnya untuk senantiasa membiasakan diri untuk bersilaturahmi, berkumpul dan bermusyawarah serta tolab ilmu. Di samping itu, majlis merupakan ladang amal jariah bagi setiap manusia yang menginginkan pahala yang tak terputus sehingga pembangunan majlis akan lebih indah dan nikmat kalau dikerjakan bersama-sama oleh setiap muslim, bukan hanya golongan tertentu saja. Sebagaimana disabdakan oleh Rosulullah SAW “ Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali dari tiga hal, yaitu: sedekah jariah (mengalir), ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya” (H.R Muslim).
Berdasarkan dari permasalahan tersebut, maka pada tanggal 01 Januari 2016 melalui rapat koordinasi antara pengurus yayasan, Ketua RT dan RW maka dibentuklah panitia pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah di Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi sebagai petugas untuk menjalankan suksesi pembangunan majlis sehingga bisa bermanfaat luas untuk syiar, dakwah dan sarana musyawarah  bagi umat Islam, khususnya warga belajar dan mayarakat kampung kalapanunggal RT. 17 RW. 03 Desa Kadununggal Kec. Kalapanunggal Kbupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat.




4.   Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembangunan majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah adalah memberikan sarana yang nyaman dan leluasa untuk syiar dan dakwah Islam. Selain itu, dengan adanya pembangunan majlis ini akan bermanfaat untuk:
a.   Memfasilitasi dan memberikan kenyamanan kepada warga terkhusus bagi warga belajar dalam melaksanakan tolab ilmu.
b.   Sebagai sarana amal kebaikan berupa amalan sodaqoh jariah bagi umat Islam.
c.   Pusat kegiatan umat Islam pembinaan keimanan umat Islam, pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
d.   Meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga tercifta ukhuwah Islamiyyah, kedamaian dan kerukunan warga.

5.   Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah
Majlis yang akan dibangun di Lingkungan yayasan ini, kami menamakan dengan Majlis ta’lim Al-Manshuuriyyah dengan beberapa alasan, diantaranya karena harapan warga dengan adanya majlis tersebut masyarakat dan warga  memperoleh keberkahan berupa berpindah menuju ke arah yang lebih baik dan supaya bisa mencontoh kaum penolong atas dakwah Rosulullah dalam membangun peradaban manusia dan syiar Islam.
Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah yang akan berdiri di lahan milik pimpinan yayasan di Lingkungan Yayasan Al-Haq Sukabumi menempati tanah seluas -/+ 700 m2. Namun, rencana bangunan majlis yang akan dibangun adalah majlis dengan ukuran -/+ 150 m2 dan berlantai 2 (dua).

6.   Anggaran dan Sumber Dana
Rencana pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah yang direncanakan ini diperkirakan akan menelan dana kurang lebih Rp. 741,665,000,- (Tujuh ratus empat puluh satu juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah). Dana tersebut diuraikan pada lembar lampiran.
Adapun sumber dana pembangunan tersebut akan diupayakan dari berbagai sumber, diantaranya:
a.   Setiap individu umat Islam yang perhatian terhadap kelangsungan syiar Islam, teutama warga belajar dan masyarakat sekitar.
b.   Instansi-instansi pemerintah, terutama yang membidangi sosial dan keagamaan.
c.   Instansi swasta atau perusahaan yang mempunyai kepeduliaan terhadap umat.
d.    Lembaga atau organisasi donatur yang mempunyai program pemberdayaan umat islam dan majlis ta’lim.
e.   Donatur yang menerima Proposal ini.

7.   Struktur Kepanitiaan
Pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah akan ditangani oleh panitia yang berasal dari pengurus Yayasan, perwakilan orang tua/wali, unsur tokoh masyarakat dan pemerintahan sehingga terjalin kerjasama yang baik diantara para panitia. Adapun susunan kepanitiaan Pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah adalah sebagai berikut:
Pelindung                   : Camat Kalapanunggal
Penanggungjawab       : Kepala Desa Kadununggal
Ketua Panitia              : KH. Cecep Saepudin, A.Ma
Sekretaris                  : Solihin Kamal, S.Pd.I        
Bendahara                 : Ai Jamilah
SEKSI – SEKSI
Seksi pembangunan     : Adon
: Odang
: Didi
Seksi Usaha                : Rosyid
: Mahmud
                                : Nurdin
                                : U. Saepuloh
                                : Hibatullah
                                : M. Fedi Fidiawan            
Seksi Humas               : H. Dedi Wahyudi
                                : Ucun Saribana
                                : Ust. Suparman
       
8.   Sekretariat Panitia dan Donasi
Panitia pembangunan Majlis ta’lim Al-Manshuuriyyah menerima sedekah amal Jariah dari masyarakat untuk pembangunan majlis bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya: material bangunan dan atau dana. Dan kami mengajak kepada warga dan umat Muslim pada umumnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan majlis ini dengan menjadi donatur menjadi donatur tetap atau menjadi donatur tidak tetap sehingga pembangunan majlis bisa cepat terealisasi dan berjalan dengan baik.
Donasi berupa dana atau bahan bangunan dapat datang langsung pada:
Alamat Sekretariat      : Kampung Kalapanunggal RT. 17 RW. 03 Desa Kadununggal Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat 43168
Contact Person            : 085863538766 (Solihin kamal)

9.   Penutup
Demikian pemaparan proposal pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah Kalapanunggal. Besar harapan, dengan adanya proposal ini, semua pihak baik dari unsur pemerintah maupun yang menerima langsung proposal ini dan seluruh warga terutama umat muslim dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Majlis Ta’lim Al-Manshuuriyyah, baik itu berupa tenaga, pikiran dan dana karena pembangunan sarana tolab ilmu yang menjadi kebutuhan masyarakat merupakan tanggung jawab semua pihak.
Kami dari panitia memohon kepada Allah SWT, semoga semua amal jariah para donatur pembangunan majlis ta’lim Al-Manshuuriyyah dibalas Allah SWT dengan balasan yang sebaik-baiknya. Bagi donatur yang mempunyai hajat, semoga hajatnya segera dikabulkan. Bagi donatur yang sedang sakit, semoga Allah SWT lekas angkat penyakitnya. Bagi yang belum berjodoh, semoga Allah SWT memberikan jodohnya. Mari kita bersama-sama berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Dunia hanyalah sarana menuju akhirat. Ketika kita akan meninggal kelak, apakah kita sudah menyiapkan bekalnya? Bekal yang terbaik adalah amal kebaikan. Amal kebaikan yang akan selamanya langgeng diantaranya sedekah jariah. Dan ikut membangun majlis merupakan salah satu sedekah jariah.
                                       
                                        Sukabumi, 10 Februari 2016